MUSIKALITAS. Siswa-siswi kelas IX SMPN 7 Kota Magelang menampilkan musikalisasi puisi pada Festival Bulan Bahasa, Jumat, 25 Oktober 2024. (foto: ika)
Siedoo.com - MUSIKALITAS. Siswa-siswi kelas IX SMPN 7 Kota Magelang menampilkan musikalisasi puisi pada Festival Bulan Bahasa, Jumat, 25 Oktober 2024. (foto: ika)
Daerah

Meriahnya Festival Bahasa di SMPN 7 Kota Magelang, Ada Enam Ajang Perlombaan, Apa Saja?

MAGELANG, siedoo.com – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Magelang mengadakan Festival Bulan Bahasa pada Jumat, 25 Oktober 2024. Kegiatan ini telah dipersiapkan sejak awal Oktober.

Hasil dari seluruh perlombaan diharapkan dapat diumumkan pada 28 Oktober 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Tujuan utamanya untuk memperkuat karakter literasi siswa. Melalui kegiatan ini sekolah juga berharap dapat mendorong kemampuan berbahasa siswa agar mereka semakin mencintai dan menghargai Bahasa Indonesia.

Ketua Festival Bulan Bahasa, Drs. Wahyu Setiawan, mengungkapkan pentingnya kegiatan ini dengan mengaitkan sejarah Bahasa Indonesia dan Sumpah Pemuda.

“Sejarah Bahasa Indonesia ini kan berawal dari Sumpah Pemuda, terutama pada ikrar ketiga yang menjelaskan untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Dan itu merupakan tombak kemerdekaan,” jelas Wahyu.

Dengan dasar yang kuat dalam bahasa, siswa SMP Negeri 7 Magelang diharapkan dapat meraih “kemerdekaan” mereka sendiri, yaitu berupa kemandirian.

Festival Bahasa di SMP Negeri 7 Kota Magelang berlangsung meriah dengan menggelar enam perlombaan yang beragam.

Pertama, lomba duta baca, yang bertujuan memilih siswa terbaik untuk mewakili sekolah dalam pemilihan duta baca tingkat kota.

Kedua, lomba geguritan Bahasa Jawa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjaga dan melestarikan budaya Jawa.

“Meskipun tema festival lebih mengarah pada Bahasa Indonesia, lomba geguritan ini adalah langkah untuk nguri-nguri budaya Jawa, sejalan dengan konsep Pelajar Pancasila yang mengedepankan kearifan lokal,” ungkap Drs. Wahyu Setiawan.

Selain itu, ada lomba musikalisasi puisi yang berfokus pada pengembangan kreativitas siswa dalam menginterpretasikan puisi.

Lomba story telling dalam Bahasa Inggris juga diselenggarakan untuk menjadi ajang melatih kemampuan siswa bersaing tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional.
Kemudian lomba dokumentasi video yang mengajak siswa mengabadikan momen-momen dalam Festival Bahasa.

Baca Juga :  Meski Raih 3 Perak, 2 Perunggu Tetap Bersyukur

Lomba ini diharapkan dapat membentuk kesadaran literasi digital yang bertanggung jawab pada siswa agar mereka menyampaikan informasi berbasis fakta dan terhindar dari hoaks.

Lomba yang keenam adalah ‘pojok baca’ atau mading dimana siswa menyajikan informasi secara ringkas dan menarik.

Festival ini melibatkan seluruh siswa kelas VII hingga IX yang wajib mengirimkan perwakilan setiap kelasnya untuk mengikuti masing – masing perlombaan.

Festival Bahasa tahun ini adalah kali kedua diselenggarakan di SMP Negeri 7 Kota Magelang setelah sukses pada tahun sebelumnya. Sekolah berkomitmen menjadikan Festival Bahasa sebagai acara tahunan.

Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah bagi siswa untuk menyalurkan kreativitas dan keterampilan literasi mereka.

Dari lomba duta baca hingga story telling, siswa didorong untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka.

Sementara lomba video dokumentasi dan pojok baca meningkatkan kesadaran literasi digital yang bertanggung jawab di kalangan siswa sehingga mendorong mereka untuk selalu merujuk pada fakta dalam setiap informasi yang mereka sampaikan.

Drs. Wahyu Setiawan menyampaikan harapannya agar Festival Bahasa mampu membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia, berjiwa nasionalis, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan sesuai dengan profil Pelajar Pancasila.

Ia berharap siswa tidak hanya menjadi pribadi yang mandiri, tetapi juga berbhineka, mencintai budaya dan bahasa Indonesia, serta memiliki keberanian untuk mengekspresikan literasi mereka dengan berbasis pada fakta.

“Bahasa itu menunjukkan kepribadian bangsa. Ketika bahasa baik, maka budayanya pun baik,” ungkap Wahyu.

Dengan adanya Festival Bulan Bahasa, siswa diajak untuk membaca dan menerima informasi dengan bahasa yang baik sehingga dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia yang beradab dan terpelihara. (ika/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?